Ke Depan yuukk    Happy Waisak Day
Melalui berbagai pertimbangan, blog ini diperpanjang umurnya. Semula hanya sampai pada turunnya Nurdin Halid dari jabatan ketua umum PSSI semata. Namun karena perkembangan sepakbola Indonesia kemudian ternyata tidak semulus yang diduga, blog turunkannurdin ini diperpanjang sampai pada terbentuknya kepengurusan PSSI dan terpilihnya Ketua Umum yang baru.
            Sebaiknya

Jumat, 25 Februari 2011

Surat dari Anak Nurdin Halid

Anak Nurdin Halid
Sebenarnya surat terbuka dari seseorang yang mengaku bernama Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Bapak Nurdin Halid ini sudah menjadi kontroversi dalam beberapa hari belakangan ini. Sebagian mempercayai kebenaran isi surat dan pengirimnya. Tapi sebagian besar tidak percaya dan menganggap surat tersebut cuma hoax atau kabar burung belaka. Tapi tidak sah rasanya kalau sebagai blog yang spesial mengupas pernak pernik "King Nurdin" kami tidak membahasnya. Jadi tak ada salahnya kita saksikan lagi "barang" ini:

=================================
Salam damai rakyat Indonesia,

Perkenalkan saya Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Bapak Nurdin Halid yang belakangan ini sedang diributkan oleh orang-orang. Saya satu-satunya putri dari enam bersaudara anak pasangan Nurdin Halid dan Andi Nurbani. Dari susunan keluarga ini saja saya sudah bisa melihat bahwa ayah saya orang hebat. Gen laki-laki sangat kuat. Kentara sekali gen orang Bugis dengan karakter lelaki yang kuat. Ya, ayah yang dilahirkan di Watampone pada 17 November 1958 memang dari keluarga Bugis.


Saya sengaja menulis surat ini lantaran ayah terus menerus dihujat. Masyarakat tampaknya termakan berita-berita di televisi maupun surat kabar. Sebenarnya, kalau mau fakta yang sesungguhnya, ada baiknya melihat tayangan tvOne dan ANTV, atau baca vivanews.com. Ketiga media ini menyuguhkan berita-berita independen tanpa prasangka. Sementara media lain lebih berat untuk menjatuhkan ayah saya. Menurut saya ini bukan lantaran ketiga media itu milik keluarga Aburizal Bakrie, senior ayah saya di Golkar, tetapi media itu ditangani orang-orang profesional macam Karni Ilyas, maupun Uni Lubis.


Sesungguhnya, tak benar jika ayah serakah kekuasaan. Ayah saya sekadar bumper dari orang-orang lain. Kisruh calon ketua PSSI bukan lantaran ulah ayah saya, tetapi kerja tim verifikasi. Lalu, kenapa ayah saya yang dihujat? Ini kolektif PSSI bukan Nurdin Halid!


Buat apa ayah saya cari kekuasaan di PSSI? Toh sebagai pengusaha, ayah saya sudah kaya. Saya bangga punya ayah Nurdin Halid. Ia bertanggungjawab kepada keluarga. Ada hal berkesan darinya saat saya nikah tahun lalu. Ayah sungguh-sungguh memperhatikan kepentinganku. Aku bisa pesta di hotel mewah di Makassar, Hotel Clarion. Di ballroom pula! Pesta berlangsung meriah dengan balutan “kemegahan”. Ayah orang hebat, terbukti 8.000 orang undangan hadir di pesta pernikahanku.


Kata omku, Kadir Halid, khusus pesta pernikahan di Makassar menelan biaya Rp 1,5 miliar-Rp 1,8 miliar. Total biaya tiga acara, Jakarta, Makassar, dan Sinjai konon menghabiskan Rp 5 miliar. Untuk menghibur tetamu, keluarga juga menghadirkan artis ternama Tanah Air, duet Anang dan Syahrini. Mereka yang hadir di antara tamu very important (VIP) di antaranya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo beserta istri Ayunsri Harahap yang memboyong belasan kepala dinas dan kepala biro di lingkup pemerintah provinsi (pemprov). Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh beserta istri, mantan Gubernur Sulsel Amin Syam beserta istri, serta mayoritas bupati di daerah ini juga hadir. Mereka di antaranya Bupati Soppeng Andi Soetomo, Bupati Takalar Ibrahim Rewa, Bupati Jeneponto Andi Radjamilo, Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, Bupati Maros Hatta Rahman, Bupati Lutim Hatta Marakarma, pimpinan dan anggota DPRD, serta politisi di Sulawesi ini.


Jadi, kalau ayah saya sebagai koruptor, jelas tak ada yang mau hadir dalam pesta perkawinanku. Mana ada lelaki yang mau sama putri seorang koruptor. Malah aku bisa dipersunting keluarga biru, Andi Seto Gadhysta Asapa, putra seorang politisi terkenal Rudiyanto Asapa. Coba, seorang politisi tentu enggan berbesanan dengan koruptor.


Mertuaku tahu, Nurdin Halid bukanlah koruptor. Ketika ayah menjadi direktur Inkud, ia rela ditahan karena memuluskan impor minyak goreng. Padahal ayah membantu para pejabat agar memperoleh bagian dari impor itu. Ayah rela pasang badan di bui demi pertemanan dengan yang lain. Begitupun saat dituduh korupsi cengkeh, ayah saya hanya menjalani jual-beli!. Lalu ada lagi ribut-ribut ayah saya korupsi di PSSI, walah musykil itu. Tak ada uang dari Persisam. Tak ada uang terkait cek perjalanan Miranda Gultom. Ayah saya orang bersih, tetapi iklhlas untuk jadi bumper teman-temannya.


Ayah saya bertanggung-jawab dengan nama Nurdin Halid yang berarti “cahaya agama yang kekal”. Setiap jengkap langkah ayah senantiasa berpayung agama. Maka, ayah pun mementingkan naik haji. Ayah ingin berjalan di jalur Tuhan, bukan syetan yang punya nafsu serakah. Rasanya, rakyat Indonesia keliru menilai ayah saya. Justru saya yang tahu persis, ayah saya orang bersih yang hebat. Sebab, kalau ayah buruk hati pasti ditinggalkan teman-temannya. Sampai sekarang, termasuk di PSSI, orang masih setia kepada ayah. Lihat Om Nugraha Besus. Lihat Om Nirwan Bakrie. Mereka loyal terhadap ayah, karena Nurdin Halid memang cahaya agama.

Mudah-mudahan surat terbuka saya ini menjadi pencerah bagi saudara-saudaraku yang terperangkap gelap. Ayah saya datang membawa cahaya buat saudara-saudara rakyat Indonesia. Terimakasih.

Saya yang membanggakan ayah,

Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari


Source : Kompasiana

9 komentar:

Bisnis Keren mengatakan...

Meragukan. Tapi meyakinkan juga. Isinya kayak skenario sinetron Indonesia.
Yang jelas anak belain babe wajar. Cuma, ngebelain ayah yang koruptor, mantan napi dan sedang menjadi #1 Public Enemy se Indonesia tampaknya bakal sia-sia juga.

pentol mengatakan...

ini surat, bisa hoak. bisa aja. Tapi, anggap saja surat ini benar. Benar menurut yang nulis surat, maka saya anggap surat ini benar-benar pongah. Show of Force!!! kalau anak kemarin sore,mungkin percaya kalau si teman kita nurdin ini KAYA. Tapi, tengok perjalanan sejarahnya. Darimana dia dapat KEKAYAANNYA??? Kalau tidak dari KORUPSI. 30 tahun lalu, tanya orang-orang di Makassar itu, apakah Nurdin ini KAYA. Beda dengan Bosnya, si BAKRIE. Dia memang lahir dari seorang pengusaha. Artinya, NURDIN itu baru KAYA, sekitar tahun 1990 an. Kekayaan makin menggila saat dia menjadi Ketua Koperasi. Di sanalah dia mulai 'mengeruk' kakayaan. sejak itu aksi keruk mengeruknya makin menggila. Kalau nggak mana mungkin dia dipenjara, karena kasus KORUPSI. Penjara adalah fakta dan bukti bahwa kekayaan yang didapat dari hasil uang HARAM. Masak orang macam begini, masih mau terus bercokol memimpin organisasi???. Kepada anda Nurdin dan keluarga. Berkaca dong!!! bukan Menegpora yang memprovokasi jika kita tidak suka dengan Nurdin. Tapi, sikap dan kelakuan Nurdin yang tidak membuat simpatik. Mengapa tidak instrospeksi???

anak gayus mengatakan...

padahal dulu tak lamar gag mau dasar anak nurdin,, cumbung,,, padahal saya anak gayus harta saya melimpah,, jangankan ketua pssi ketua fifa pun saya beli

BobotohSohor mengatakan...

Tepat nya bukan Nurdin Halid...., tapi DZULUMAT DIN HOLIDIINA FINNAR + PENGGELAP AGAMA KEKAL DI DALAM NERAKA...ITU Pantasnya buat babeh kau....

yudhi mengatakan...

anda putri nurdin halid, sadarkah anda selama ini hidup anda ditunjang dng uang korupsi (haram). apalagi anda beragama, mohon sadarlah, dan sadarkan ayah anda. bukan mempertahankan harga diri tapi tdk punya harga diri. sekalai sadarlah dan bertobatlah sebelum azab menimpa.

Ramz mengatakan...

Kau mau ngomong apa silahkan sazaa.. Yang jelas berkat ayah kau itu, PSSI ga berprestasi. Ayah kau itu orang kurang azar dan orang tdk tau malu. Sudah jelas gagal memimpin PSSI, tapi tdk mau juga kasih org lain kesempatan mimpin PSSI biar PSSI ini lebih mazuu.. Sbg ayah, pantas lah kau membelanya. Krn kalau kau tdk bela, namanya kurang azar kau.. Untung lah kau bukan anak kurang azar.. Tapi ayah kau itu emang kurang azar. Sadarkanlah ayah kau itu si Nurdin Halid, bahwa bangsa Indonesia ini butuh prestasi PSSI selangit, bukan Nurdin Halid yang cahaya agama dan tetek bengek lainnya. Jangan agama kau bawa2 ke sepakbola. Bahhh, lama2 jd kurang azaaar juga kau, ni.. Macam Nurdin sazaaa.. Bah!!! Bah!!! Bah!!!

Anonim mengatakan...

eh saudara@ komentar yang kalian ucapkan itu harus sesuai bukti donk jangan asal dengar dan ikut2 aja...lagian foto anaknya koq itu c salah bgt deh...kirain komennya aja yg bohong ternyata foto juga gak benar

Anonim mengatakan...

eh saudara@ komentar yang kalian ucapkan itu harus sesuai bukti donk jangan asal dengar dan ikut2 aja...lagian foto anaknya koq itu c salah bgt deh...kirain komennya aja yg bohong ternyata foto juga gak benar

Admin mengatakan...

@ bisnis : Hehe. dasar Indonesia negeri sinetron.

@ pentol : Susah bos. Urusan perut juga. Urusan kekuasaan. Pemilu dah deket. PSSI jadi alat masif untuk menarik massa.

@ anak : Haha...Kalau perlu Blatter juga lo beli ya ???

@ Bobotoh : Yo ngumpul ma koruptor2 sejagat.

@ yudhi : Ya anaknya juga ikut menikmati bro.

@ Eref : Betul mas. Kalau bukan anak kurang azar justru harus mengingatkan ayahnya ke zalan lurus. Tul ga ???

@ Anonim : Ah masa sich...? kirim dong yang benernya, please.....

Cara meningkatkan Traffic